Sabtu, 07 Juli 2012

Sebuah bukti dari Del Bosque untuk “la furia roja”

agent judi online - ‘Tim Matador’ memang pantas mendapatkan bintang. Semua predikat rekor sebagai juara internasional pun sudah mereka taklukkan. Setidaknya Spanyol menjadi tim kedua setelah Jerman yang mampu meraih gelar juara Internasional sebanyak tiga kali berturut-turut. Kini, apa yang dibuat Spanyol telah melebihi apad yang telah Jerman buat. Bahkan Spanyol merupakan tim yang mampu menang di babak final denga skor yang mencengangkan.

Skor final terbesar saat ini di pegang Jerman saat mengalahkan Rusia 3-0 pada tahun 1972. Sekarang, nampaknya semua orang harus mengakui bahwa Spanyol adalah keajaiban yang mungkin tak semua tim di Eropa dapat melakukannya, bahkan untuk dalam kurun waktu yang panjang.

Pelatih Vincente Del Bosque, membuktikan bahwa tim yang dikomandoinya pantas untuk merebut juara Piala Eropa. Bahkan Spanyol tak meliha Italia sebagai sebuah ancaman yang berarti, meskipun Italia dapat memulangkan dua tim raksasa Inggris dan Jerman. Justru Del Bosque lebih merasa khawatir apabila Spanyol bertemu dengan Jerman di final. Tetapi dengan sentral permainan yang bersumbu pada seorang Pirlo, maka dengan mudah strategi Italia dapat terbaca.

Tak-tik dari Del Bosque sangatlah apik. Permainan umpan-umpan pendek kemudian dengan cepat merubah rotasi dan menusuk ke jantung pertahanan Italia, membuat serangan Spanyol jauh lebih variatif dan mengerikan. Del Bosque lebih memilih untuk menempatkan lima hingga enam gelandang di lini tengah, tanpa ada penyerang murni. Del Bosque lebih memilih menggunakan dua atau tiga gelandang murni atau seorang penyerang bayangan untuk merangsek ke lini pertahanan Italia.

Apa yang dibuat del Bosque adalah cermin seorang pelatih yang cerdas membaca situasi di lapangan dan memilih pasukan yang kuat. Satu hal yang terpenting adalah menghitung setiap gerakan Pirlo dan Montolivo dalam melepas umpan, serta daerah operasi yang biasanya dijalankan kedua starter italia tersebut. Del Bosque tek perlu berdiri dengan tegang di luar lapangan, ia cukup duduk tenang dan meyakini pasukannya dapat bermain dengan tenang dan bekerja keras. Hasilnya? Empat gol tanpa balas. - judi online bola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar